Tahun 1860: Kilas Balik Illinois di Ambang Perang Saudara
Pada tahun 1860, catatan sensus Amerika Serikat mencatat bahwa populasi negara bagian Illinois mencapai sekitar 1,7 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 7.628 adalah warga keturunan Afrika-Amerika. Sekitar 707.000 orang tercatat lahir di Illinois, sementara sisanya berasal dari berbagai penjuru. Kelompok pendatang terbesar berasal dari negara bagian Ohio (131.000), disusul oleh penduduk dari wilayah-wilayah Jerman (130.000), New York (121.000), Irlandia (87.000), Pennsylvania (83.000), Indiana (62.000), Kentucky (60.000), Inggris (41.000), Tennessee (39.000), dan Virginia (32.000). Keberagaman ini menggambarkan Illinois sebagai salah satu wilayah paling dinamis di Amerika kala itu.
6 November 1860: Kemenangan Abraham Lincoln
Hari bersejarah pun tiba. Abraham Lincoln, putra daerah asal Illinois, berhasil memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat. Ia mengalahkan tiga pesaing berat: sesama warga Illinois Stephen A. Douglas, John Bell dari Tennessee, dan John C. Breckinridge dari Kentucky. Di Illinois sendiri, hasil perolehan suara (dibulatkan) adalah: Lincoln 50,7%, Douglas 47,2%, Bell 1,5%, dan Breckinridge hanya 0,7%.
Dalam pemilihan tingkat negara bagian, Partai Demokrat meraih lima kursi di Kongres AS, sementara Partai Republik mendapatkan empat. Meski begitu, Partai Republik justru menguasai seluruh jabatan eksekutif negara bagian, termasuk jabatan Gubernur yang diduduki oleh Richard Yates dari Jacksonville (Morgan County). Mereka juga unggul tipis di Senat Illinois (selisih 1 kursi) dan memperoleh mayoritas 7 kursi di DPR negara bagian.
7 November 1860: Simbol Penolakan di Selatan
Kemenangan Lincoln tak disambut hangat di seluruh negeri. Keesokan harinya, di Pensacola, Florida, patung boneka yang mewakili dirinya dikabarkan digantung sebagai bentuk protes simbolis terhadap hasil pemilu. Ketegangan pun mulai terasa, terutama dari negara-negara bagian Selatan.
5 Desember 1860: Resmi Jadi Presiden
Di Washington, D.C., para anggota Electoral College berkumpul dan secara resmi memilih Lincoln sebagai Presiden Amerika Serikat. Meski sebelumnya sempat muncul kekhawatiran bahwa proses ini akan terganggu, semua berjalan lancar sesuai konstitusi.
20 Desember 1860: Pecahnya Ikatan Pertama
Ketegangan memuncak ketika negara bagian Carolina Selatan secara sepihak menyatakan keluar dari Uni. Mereka mengadopsi “ordinansi pemisahan diri” dan menyatakan diri sebagai negara berdaulat, memutus semua ikatan politik dengan Amerika Serikat. Langkah ini menjadi sinyal awal dari konflik besar yang segera pecah—Perang Saudara.